Kamis, 29 Desember 2011

TUGAS PENDIDIKAN JURNALISTIK

Nama              : Desi Meri
Nim                  : 08110102
TTL                 : Palembang, 13 Desember 1987
No HP             : 085330355120
Mata kuliah    : Pendidikan Jurnalistik
Jurusan         : Pendidikan Agama Islam / smt VII
  • MENGAPA SAYA KULIAH JURNALISTIK?
Karena tulis menulis adalah salah satu hobby saya, saya sering menuliskan apa saja yang saya suka termasuk perasaan dan apa yang saya alami dalam kehidupan saya sehari-hari selama ini dengan tulisan dan ada keindahan tersendiri dalam tulisan yang benar-benar mewakilkan perasaan dan pikiran, ketika saya baca kembali. Sedangkan dalam mata pelajaran pendidikan jurnalistik, harapan saya ingin tahu tentang tata cara tulis menulis yang benar, tatanan bahasa yang indah, sopan, dan dapat mewakilkan perasaan yang sebenarnya dari hati, karena suatu kendala yang saya alami saat menulis sering kebingungan dalam kata-kata, sehingga kata-kata dalam tulisan tersebut kurang menyenangkan dan tidak benar dalam bacaan yang saya inginkan.

  • MENGAPA PERLU MATA KULIAH JURNALISTIK DI FAKULTAS TARBIYAH?
Karena dalam proses belajar mengajar, seorang pengajar (guru) harus mampu menyampaikan penjelasan dengan baik dan benar, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Sedangkan jurnalistik berperan penting tehadap kemampuan seorang guru berinteraksi dengan siswa baik dalam pembicaraan ataupun tulisan dan media pembelajaran. Maka fakultas tarbiyah memerlukan mata kuliah pendidikan jurnalistik untuk membentuk calon guru yang profesional dan untuk membentuk seorang guru yang profesional.

  • LINGKUNGAN KOS
Jln Gajayana No 19 adalah kosan yang dihuni oleh keluarga sendiri akan tetapi saya berada di kalangan tersebut sedangkan saya bukanlah dari keluarga kosan tersebut. Dan kosan tersebut terdiri dua lantai, lantai bawah dihuni oleh keluarga kos sekaligus tempat usaha makan  dan kafe disetiap malam sedangkan lantai atas dihuni oleh anak kos yang dari keluarga sendiri. Lokasi kos ini tidak jauh dari kampus Universitas Islam Negeri Malang, bagi saya lingkungan kos ini sangat enak ditempatkan karena didepan langsung jalan raya dan tidak begitu lama untuk berangkat kuliah ke kampus, selain tempatnya yang strategis lingkungan kos nyaman dan enak untuk di tempati. Daerah Gajaya No 19 ini tidak jauh dari Swalayan Sardo dan toko-toko lainnya.
Sedangkan kamar saya berada di lantai atas yang terdiri dari lima kamar, kamar saya paling pojok dan dikamar itu tidak terlalu besar. Saya menempati kamar itu sendirian. Suasana kos sering sepi tanpa suara anak kos sama sekali dikarenakan mereka punya kesibukan sendiri-sendiri, kesibukan teman-teman kos masing-masing terutama di siang hari. Hanya ada suara kendaraan yang dijalan raya. Dikosan ini tidak pernah silaturahmi ataupun kumpul barang dikarenakan tidak ada ruang untuk santai-santai sepewrti ruang tv dan lain sebagainya. Maka anak tidak terlalu dekat satu sama lain dan terlalu individual.


  • LINGKUNGAN KAMPUS
Saya mahasiswa semester VII di fakultas Tarbiayah jurusan PAI, saya termasuk mahasiswa yang tidak aktif mengikuti organisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya di kampus. Lingkungan kampus UIN kental dengan keIslamannya, seperti mewajibkan para mahasiswi untuk memakai kerudung saat berada di kampus, suasana yang lebih mendukung keIslaman di kampus UIN yaitu adanya asrama atau ma’had, masjid, masul dan rumah para pengasuh juga dilengkapi dengan kantin asrama untuk mahasiswa putri dan putra yang tidak boleh dimasuki oleh kaum laki-laki di lingkungan asrama putri. Di ma’had seluruh mahasiswa atau mahasiswi dididik untuk menjadi ulama yang intelektual maupun intelektual, yang memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan keseluruhan dengan kegiatan-kegiatan keilmuwan dan keagamaan yang di terapkan dalam keseharian.

  • PENGERTIAN JURNALISTIK DAN PERS
Pengertian Jurnalistik dan Sejarahnya
Jurnalistik atau journalisme berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis. Tak peduli apapun perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lainnya. Tak dapat dibayangkan, akan pernah ada saatnya ketika tiada seorang pun yang fungsinya mencari berita tentang peristiwa yang terjadi dan menyampaikan berita tersebut kepada khalayak ramai, dibarengi dengan penjelasan tentang peristiwa itu.
Secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang, 2004 : 21). Masih banyak definisi atau pengertian jurnalistik, antara lain kejadian pencatatan dan atau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (Astrid S. Susanto, 1986, Komunikasi Massa, Hal. 73). Onong Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarluasannya kepada masyarakat.
A.W. Widjaja (1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu secepat-cepatnya. Ensiklopedi Indonesia secara rinci menerangkan bahwa jurnalistik adalah bidangprofesi yang mengusahakan penyajian informasi tengang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada. Secara harfiah, jurnalistik artinya kewartawanan atau hal-ikhwal pemberitaan. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis di surat kabar, majalah, dan media massa lainnya.
Sedangkan sejarah jurnalistik, Sejarah Jurnalistik Berdasarkan Sejarah Bangsa Romawi. Dalam sejarah Kerajaan Romawi disebutkan bahwa Raja Imam Agung menyuruh orang untuk membuat catatan tentang segala kejadian penting. Catatan itu itu di buat dan digantungkan di serambi rumah raja, sebagai pemberitahuan bagi orang yang lewat dan memerlukannya. Pengumuaman dengan cara demikian kembali dilakukan Julius Caesar dalam masa kejayaannya. Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada “Acta Diurna”. Demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum.
Lambat laun para “Diurnarii” kemudian menyadari akan pentingnya informasi yang mereka dapat, hal itulah yang memotivasi mereka untuk menjual catatannya dan tidak lagi menjadi budak. Para Diurnarri berlomba-lomba mendapatkan informasi penting secara cepat untuk disebarluaskan, yang kemudian menimbulkan korban pertama kalinya dalam dunia jurnalistik. Dimana seorang Diurnarri yang bernama Julius Rusticus dihukum gantung atas tuduhan mengabarkan berita yang masih belum boleh dikabarkan atau masih rahasia. Berita itu adalah tentang rencana mutasi seorang pembesar yang menurut Caesar belum waktunya diberitakan, karena masih dalam pertimbangan, dan harus hati-hati karena akan timbul bahaya.

Sejarah Jurnalistik Dalam Kaca Mata Islam.
Dalam sejarah Islam, cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal. Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.

Sejarah Jurnalistik di Dunia
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi maka yang bermula dari laporan harian maka tercetak manjadi surat kabar harian. Dari media cetak berkembang ke media elektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa radio. Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berupa media audio visual yaitu TV (televisi). Media informasi tidak puas hanya dengan televisi, lahirlah berupa internet, sebagai jaringan yang bebas dan tidak terbatas. Dan sekarang dengan perkembangan teknologi telah melahirkan banyak media (multimedia).
Surat kabar pertama kali terbit di Cina tahun 911, yaitu Kin Pau. Surat Kabar ini milik pemerintah ketika zaman Kaisar Quang Soo. Tidak berbeda dengan di Jaman Caesar, Kin Pau berisi keputusan rapat, hasil musyawarah dan berbagai informasi dari Istana. Di Eropa tidak jelas siapa pelopor pertamanya. Namun, padi 1605, Abraham Verhoehn di Antwerpen Belgia mendapat izin mencetak Nieuwe Tihdininghen. Akhirnya, pada 1617, selebaran ini dapat terbit 8 hingga 9 hari sekali.
Beranjak ke Jerman, di tahun 1609, terbitlah surat kabar pertama bernama Avisa Relation Order Zeitung. Pada 1618, muncul surat kabar tertua di Belanda bernama Coyrante uytItalien en Duytschland. Surat kabar ini diterbitkan oleh Caspar VanHilten di Amsterdam. Kemudian surat kabar mulai bermunculan di Perancis tahun 1631, di Itali tahun 1636 dan Curant of General newsterbit, surat kabar pertama di Inggris yang terbit tahun 1662.

Sejarah Jurnalistik di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.
Namun sebuah sumber mengatakan bahwa Negarakertagama lah jurnalistik pertama di Indonesia. Karya Nagarakretagama bukan sekadar karya biasa. Keluar biasaan Nagarakretagama terletak pada isi yang berupa laporan nyata tentang keadaan Majapahit saat itu. Banyak pakar sependapat bahwa Nagarakretagama merupakan karya jurnalistik pertama di Indonesia. Pendapat ini disimpulkan mengingat ciri utama karya jurnalistik telah terpenuhi dalam Nagarakretagama, yakni adanya peristiwa atau fakta yang dikomunikasikan dan mampu menarik perhatian orang karena keaktualannya. Dalam mencari data Prapanca menggunakan metode pengamatan dan wawancara dengan seorang tokoh pendeta.
Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih. Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Indepen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.


Pengertian Pers dan Sejarah Pers
Apa yang dimaksud dengan pers? Pers berasal dari perkataan Belanda pers yang artinya menekan atau mengepers. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam bahasa Inggris yang juga berarti menekan atau mengepers. Jadi, secara harfiah kata pers atau perss mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang cetakan. Tetapi, sekarang kata pers atau press ini digunkan untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh wartawan media cetak.
Berdasarkan uraian di atas, ada dua pengertian mengenai pers, yaitu pers dalam arti kata sempit dan dalam kata luas. Pers dalam arti kata sempit yaitu yang menyangkut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantara barang cetakan. Sedangkan pers dalam arti kata luas adalah yang mewnyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun dengan media elektronik seperi radio, televisi maupun internet.
Sedangkan sejarah pers, sejarah awal media massa di dunia. kegiatan jurnalistik awalnya terjadi sekitar 3000 tahun lalu, kegiatan raja Firaun di Mesir, Amenhotep III, mengirim ratusan pesan kepada para perwiranya di berbagai propinsi, yang berisi informasi tentang hal-hal yang terjadi di ibukota kerajaan itu (Kumangingrat & Kusumangningrat, 2006). Namun media pertama yang berbentuk barang cetakan tersebut Acta Diurna (catatan harian) di Roma dan Gazetta di Venesia yang masih berbentuk newssheet, yaitu kertas-kertas lepas yang digantungkan. Isi Acta Diurna berupa informasi dari pusat pemerintah Romawi kepada rakyatnya sekitar tahun 59 sebelum masehi. Informasi itu dipasang di Forum Romanum (Stadion Romawi) agar diketahui rakyat. Sedangkan berbagai undang-undang, peraturan dan tata tertib yang disahkan sanat negeri tersebut diumumkan di depan gedung senat Romawi dan halaman gereja dengan nama Anales, sedangkan orang yang menyebarluaskan hal itu disebut diurnarius (Soenaryo & Soenaryo).
Para petinggi dan majikan di Roma pada masa itu biasa menugaskan para budak (slave) yang cerdik dan bisa membaca dan menulis guna mencatat berbagai informasi yang diumumkan pemerintah Roma. Lama-kelamaan mereka memanfaatkan informasi sebagai usaha dengan mencari informasi berkeliling daerah, sehingga muncul istilah slave reporter atau “kuli tinta” kata jurnalistik berasal dari bahasa Inggris journal atau bahasa Prancis dan du jour yang berati hari, sehingga informasi yang termuat dalam lembaran tercetak merupakan berita yang terjadi sehari-hari (Supriyanto, 1986).
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, ketika johannes Guttenberg menemukan proses cetak tahun 1440, perkembangan surat kabar semakin pesat. Guttenberg yang merupakan biarawan menggunakan mesin itu untuk memperbanyak Injil, yang sebelumnya ditulis dengan tangan. Mesin cetak tersebut berbentuk selinder (rotasi) sehingga untuk mencetak kertas ditekan (dijepit) di antara selinder, akibatnya muncullah istilah press (tekan). Kemudian, banyak orang yang menyamakan jurnalistik dengan pres (Assegaff, 1983).
Eropa Barat sebagai tanak kelahiran institusi sosial “mesin pers”, menurut Santana (2005), dianggap sebagai wilayah awal pertumbuhan jurnalisme. Belgia merupakan negara tempat surat kabar pertama diterbitkan. Surat kabat itu dicetak Vramma Vergevena di Anwerp tahun 1605 dan diberi nama NieweTydingen, yang artinya kumpulan berita (all news).
Surat kabar yang pertama terbit teratur menurut Kusumaningrat & Kusumaningrat (2006) dimulai di jerman, yang bernama Aviso di Wolfenbuttel dan Relation di Strasbourg. Setelah itu, berdasarkan catatan ensiklopedi, muncul berbagai terbitan reguler di negara-negara lain di Eropa. Wekly News tahun 1622 merupakan terbitan media cetak pertama di Inggris. Surat kabar yang pertama terbit setiap hari atau sudah menjadi harian bernama Einkommende Zeitung, di Leipzig, Jerman, sedangkan surat kabar harian pertama di Inggris bernama The Daily Courant, terbit di london tahun 1702. Benyamin H. Day, di Amerika Serikat, pertama kali munculnya penny newspaper (surat kabar murah) yang harganya satu sen. Penny pertama kali terbit di New York tahun 1883 (Kusumaningrat & Kusumaningrat, 2006).
Embrio media jurnalistik cetak, berdasarkan catatan sejarah, menurut Santana (2005), juga terjadi di Asia, seperti China dan Jepang. Di China pada masa lalu, sepanjang Dinasti Tang, di lingkungan istana berredar media bernama Pao, yang berarti laporan (report). Isinya melaporkan berbagai informasi seputar pejabat pemerintah. Hal serupa juga terjadi zaman Dinasti Ching, media itu muncul dengan berbagai nama. Meskipun dalam bentuk sederhana, di Jepang ditemukan juga media dari tanah liat, dengan nama Lomiori Kavaraban. Hingga kini, media cetak di dunia berkembang pesat dalam berbagai bentuk, termasuk melalui kantor berita. Setelah surat kabar, bentuk-bentuk lain dari media cetak juga bermunculan. Majalah mulai berkembang sekitar 2 abad lalu. Perkembangan teknologi telah memunculkan kemajuan pesat dalam dunia media massa karena setelah media cetak, kemudian muncul media elektronik. Radio muncul ke dunia media sekitar tahun 1920 dan televisi menyusul kemudian setelah Perang Dunia Kedua (Kusumaningrat & Kusumaningrat, 2006).
 pada zaman pemerintahan Cayus Julius (100-44 SM) di negara Romawi, dipancangkan beberapa papan tulis putih di lapangan terbuka di tempat rakyat berkumpul. Papan tulis yang disebut Forum Romanum itu berisi pengumuman- pengumuman resmi. Menurut isinya, papan pengumuman ini dapat dibedakan atasdua macam. Pertama Acta Senatus yang memuat laporan-laporan singkat tentangsidang-sidang senat dan keputusan-keputusannya. Kedua, Acta Diurna PopuliRomawi yang memuat keputusan-keputusan dari rapat-rapat rakyat dan berita- berita lainnya. Acta Diurna ini merupakan alat propaganda pemerintah Romawiyang memuat berita-berita mengenai peristiwa-peristiwa yang perlu diketahui olehrakyat.
Sejarah perkembangan pers dunia (Eropa)
Sejarah perkembangan pers di dunia khusunya di eropa tak pernah jauh merupakan cerminan dari pada zaman Romawi dan ditandai dengan lahir wartawan-wartawan pertama. Wartawan-wartwan ini terdri atas budak-budak  belian yang leh pemiliknya diberi tugas mengumpulkan informasi, berita-berita, bahkan juga menghadiri sidang-sidang senat dan melaporkan semua hasilnya baik secara lisan maupun tulisan.Surat kabar cetakan pertama baru terbit pada tahun 911 di Cina. NamanyaKing Pau, Surat kabar milik pemerintah yang diterbitkan dengan suatu peraturankhusus dari Kaisar Quang Soo ini, isinya adalah keputusan-keputusan rapat-rapat permusyawaratan dan berita-berita dari istana.
Perkembangan Pers Nasional

Zaman Belanda
Pada tahun 1828 di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita- berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa.Sedangkan di Surabaya Soerabajash Advertentiebland  terbit pada tahun 1835 yangkemudian namanya diganti menjadi Soerabajash Niews en Advertentiebland. Di semarang terbit Semarangsche Advertentiebland  dan Semarangsche Courant. Di Padang surat kabar yang terbit adalah Soematra courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. DiMakassar (Ujung Pandang) terbit Celebe Courant  dan Makassaarch Handelsbland.
Surat-surat kabar yang terbit pada masa ini tidak mempunyai arti secara politis, karena lebihmerupakan surat kabar periklanan. Tirasnya tidak lebih dari 1000-1200 eksemplar setiapkali terbit. Semua penerbit terkena peraturan, setiap penerbitan tidak boleh diedarkansebelum diperiksa oleh penguasa setempat.Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat kabar  berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah Bintang  Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayu dan TjahajaMoelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan Surat kabar berbahasa jawa Bromartani yang terbit di Solo.

Zaman Jepang
Ketika Jepang datang ke Indonesia, surat kabar-surat kabar yang ada di Indonesiadiambil alih pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan menghemat alat-alat tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor berita Antara pun diambil alih dan diteruskanoleh kantor berita Yashima dan selanjutnya berada dibawah pusat pemberitaan Jepang, yakni Domei. Wartawan-wartawan Indonesia pada saat itu hanya bekerja sebagai pegawai,sedangkan yang diberi pengaruh serta kedudukan adalah wartawan yang sengaja didatangkan dari Jepang. Pada masa itu surat kabar hanya bersifat propaganda danmemuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.

Pers pada masa Revolusi
Pada masa ini, pers sering disebut sebagai pers perjuangan. Pers Indonesia menjadisalah satu alat perjuangan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Beberapa hari setelahteks proklamasi dibacakan Bung Karno, terjadi perebutan kekuasaan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasukpers. Hal yang diperebutkan terutama adalah peralatan percetakan.Pada bulan September-Desember 1945, kondisi pers RI semakin kuat, yang ditandaioleh mulai beredarnya koran Soeara Merdeka (Bandung), Berita Indonesia (Jakarta),Merdeka, Independent, Indonesian News Bulletin, Warta Indonesia, dan The Voice of Free Indonesia.
Pers pada masa Demokrasi Liberal
Masa ini merupakan masa pemerintahan parlementer atau masa demokrasi liberal.Pada masa demokrasi liberal, banyak didirikan partai politik dalam rangka memperkuatsistem pemerintah parlementer. Pers, pada masa itu merupakan alat propaganda dari Par-Pol. Beberapa partai politik memiliki media atau koran sebagai corong partainya. Pada masaitu, pers dikenal sebagai pers partisipan.

Pers pada masa Demokrasi Terpimpin
Pergolakan politik yang terus terjadi selama era demokrasi liberal, menyebabkanPresiden Soekarno mengubah sistem politik yang berlaku di Indonesia. Pada 28 Oktober 1956, Soekarno mengajukan untuk mengubah demokrasi liberal menjadi demokrasiterpimpin. Selanjutnya, pada Februari 1957, Soekarno kembali mengemukakan konsepdemokrasi Terpimpin yang diinginkannya. Hampir berselang dengan terjadinya berbagai pemberontakan di banyak daerah di Indonesia yang melihat sentralitas atas hanya daerahdan penduduk Jawa.Munculnya berbagai pemberontakan di daerah dan di pusat sendiri, membuatSoekarno mengeluarkan Undang-Undang Darurat Perang pada 14 Maret 1957. Selamadua tahun Indonesia terkungkung dalam perseturuan antara parlemen melawan rezimSoekarno yang berkolaborasi dengan militer. Namun, tak berselang lama, Soekarnomenerbitkan dekrit kembali ke Undang-Undang Dasar 45, disusul dengan pelaranganPartai Sosialis Indonesia dan Masyumi, karena keterlibatan kedua partai tersebut dalam pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tahun 1958di Sumatera.

Pers pada masa Orde Baru
Pertumbuhan pers yang marak di satu pihak cukup sangat menggembirakan, tapi dilain pihak perlu diwaspadai. Karena masih banyak surat kabar atau majalah yangterdorong oleh tujuan komersial ataupun motif lainnya menyajikan berita-beritasensasional tanpa adanya norma-norma kesusilaan, sopan santun, kerahasian Negara dankurang memperhatikan akibat tulisan yang dapat menyebabkan disintegrasi rakyat.
Pers pada masa Reformasi
Pada masa reformasi, pers Indonesia menikmati kebebasan pers. Pada masa initerbentuk UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Era reformasi ditandai denganterbukanya keran kebebasan informasi. Di dunia pers, kebebasan itu ditunjukkan dengandipermudahnya pengurusan SIUPP. Sebelum tahun 1998, proses untuk memperolehSIUPP melibatkan 16 tahap, tetapi dengan instalasi Kabinet BJ. Habibie proses  tersebut melibatkan 3 tahap saja.

  • ARTIKEL
SBY Gelar Pertemuan Tertutup Dengan Guburnur Se-Indonesia
    Usai memperingati hari antikorupsi internasional, presiden susilo bambang yudhoyono menghadiri munas asosiasi pemerintah provinsi seluruh indonesia (APPSI) di semarang, jateng. SBY mengelar dialog tetutup dengan guburnur se-Indonesia.
Munas APPSI ke-4 ini dihelat dilantai dua Gradhika Bhakti Praja, komplek kantor guburnur jateng, jalan pahlawan Semarang, jum’at (9/12/2011) sore. Dalam sambutannya SBY memapaekan krisis ekonomi Eropa saat ini, langsung atau tidak langsung akan berdampak pada Indonesia. Pemerintah daerah diharapkan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan bekerja keras agar dampak krisis tersebut dapat diminimalisir. Indonesia, lanjut SBY, pernah terdampak krisis AS tahun 2008 lalu. “Namun berkat kerja keras semua pihak, Indonesia mampu bertahan,” katanya.
Usai sambutan, SBY bersiap mengelar dialog. Namun sebelum itu dilakukan, sejumlah jurnalis yang berbeda di dalam ruanggan, dimintak keluar oleh anggota paspampres.    

Angelina Sondakh Intim dengan Penyidik KPK
Ketua komisi pemberantasan korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengakui salah seorang penyidiknya memiliki kedekatan dengan anggota komisi X DPR RI Angelina Sondakh. Penyidik asal Mabes Polri itu diketahui berinisial BR.
Menurut Busyro, saat ini penyidik itu ditengah menjalani proses pemeriksaan di institusinya. “Ada indikasi pendekatan pribadi dan itu sudah kami periksa,” kata Busyro ditemui di kantor KPK. Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, jumat (9/12). Sayangnya, Busyro enggan untuk menjelaskan identitas penyidik tersebut. Ia hanya menjelaskan hubungan yang terjalin antara penyidik dan politikus senayan merupakan hubungan seperti layaknya anak muda.
Meski demikian, mantan ketua komisi Yudisial itu menegaskan anak buahnya itu tidak lagi dilibatkan dalam pemeriksaan kasus yang menjarat mantan Bendahara Umum  Partai Demokrat. Busyro juga menegaskan KPK telah melakukan pencegahan agar penyidik yang disebut memiliki kedekatan dengan Angie itu tidak melakukan intervensi terdapat penyidik lainnya. Menurut sebagai lembaga penegak hukum, KPK juga harus tegas di dalam institusinya sendiri. “Kita sudah mencegah itu semua. Kita cegah secara maksimal,” tandasnya.

Pria Bakar Diri di Istana Sahabat Munir
Akhirnya terungkap juga identitas pria yang bakar diri di depan Istana Negara pada kamis (7/12). Pria itu diduga bernama Sondang Hutagalung, seorang aktivis komunitas sahabat munir dan mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Bung Karno.
“Begitu kami mendengar ada kabar pria bakar diri. Kami langsung mendatangi  RSCM. Kami identifikasi gigi, kaki dan sepatu. Dan itu sesuai dengan deskripsi diri Sondang,” kata staf Devisi Advokasi Kontras, Chrisbiantoro di Jakarta, jum’at (9/12) Chrisbiantoro mengungkapkan, ia mulai mengenal Sondang Hutagalung sudah sekitar 1,5 tahun. Sondang Hutagalung diduga sebagai pria yang membakar diri di depan Istanah.
Sondang Hutagalung adalah ketua aktivitas mahasiswa hammurabi (Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis Untuk Rakyat Indonesia). “Hammurabi bagian dario sahabat Munir, dari situ saya mulai kenal Sondang,” imbuhnya. Dalam konteks perjuangan politik di Indonesia, aksi bakar diri Sondang merupakan yang pertama terjadi sejak era reformasi. Peristiwa ini sangat menyengat nurani karena terjadi dalam politik yang demokratis. Harapan kita, pilihan yang ditempuh oleh Sondang menjadi yang terahir untuk pengorbanan jiwa yang menuntut keadilan dan kebenaran, walaupun aksi ini tidak layak dilakukan, namun maksud aksi bakar diri merupakan ekspresi penentangan terhadap pemerintahan yang selalu bungkam dengan suara rakyat yang menuntut keadilan hukum Indonesia. Pemerintah seharusya mempunyai nurani yang dalam terhadap aksi ini dengan mengevaluasi pemerintahan untuk menegakkan hukum undang-undang yang adil karena masyarakat banyak dibingungkan oleh politik pemerintahan yang tidak jelas. Seakan-akan kebenaran susah didapatkan dan kejahatan dirahasiakan oleh kalangan politisi.
 
  • FEATURE TENTANG LINGKUNGAN
Dilingkungan saya terdapat banyak orang dan banyak teman-teman dari maha siswa yang bermacam-macam jurusannya yang terdiri dari kampus lain. Di kosan saya sangat sepi tidak ada keamain sama sekali di karenakan di kosan saya itu tidak ada tempat untuk berkumpul seperti kosan-kosan yang lain, dengan menikmati suasana baru saya banyak melihat terdapat banyak yang melakukan aktifitas yang berbeda-beda. Sedangkan kalau di lingkungan kampus saya terdapat banyak kelas dan ruangan secara menyeluruh dari jurusan yang berbeda-beda. Dan terdiri beberapa dosen yang secara bergantian dan menurut mata kuliah yang mereka bina, dan berpindah-pindah kelas dan ruangan.

  • LAPORAN TENTANG KELAS ANDA YANG BERISI TENTANG TEMAN, DOSEN DAN LINGKUNGAN BELAJAR MENGAJAR YANG ANDA ALAMI
Di dalam kelas saya yang terdiri dari mahasiswa dan dosen, didalam kelas terdapat banyak teman-teman dari berbagai daerah disana ramai sekali dikarenakan dipenuhi banyak teman yang sedang melakukan proses belajar mengajar. Di kelas saya dan kelas yang lain sangatlah banyak dengan ruangan secara keseluruh banyak dan beberapa dosen yang secara bergantian melakukan bimbingan pada anak didiknya dan berpindah-pindah kelas dan ruangan. Dengan adanya mahasiswa, dosen-dosen dan kampus dengan melakukan preses belajar mengajar. Dan dari proses belajar mengajar dosen satu dengan dosen yang lain sangatlah berbada-beda melakukan pembelajaran dan cara menerangkan kepada mahasiswa di kampus dan dikelas mereka masing-masing.

  • LAPORAN KUNJUNGAN
Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia. 

Alun-alun Malang
Alun alun Kota Malang menjadi salah satu objek wisata rakyat yang mesti anda kunjungi ketika datang  ke Malang.  Alun-alun yang terletak dipusat kota Malang ini nampak begitu asri dan nyaman untuk bersantai dengan kesegaran udaranya. Pohon-pohon rindang bisa kita jumpai disekeliling kita. Untuk bersantai menikmati semuanya disediakan tempat duduk untuk bercengkrama. Tidak hanya itu disini juga bisa kita saksikan pesona burung-burung merpati yang berkerumun tanpa rasa takut mendekati pengunjung menebarkan biji-biji jagung. Dan banyak keasyikan lain bisa kita nikmati disini terlebih jika datang bersama keluarga. Alun-alun adalah pusat keramaian di kota Malang. Dahulu merupakan representasi dari sistem tatakota macapat peninggalan para wali sembilan yaitu sebuah tanah lapang milik kota yang di kelilingi oleh penjara (sekarang ramayana), pusat pemerintahan (kantor kabupaten), pasar atau bisnis, dan ibadah (Masjid dan Gereja).



Di alun- alun terdapat banyak orang yang berkunjung kesana dan disana terdapat banyak macam-macam orang seperti orang yang berjualan, pengemis dan pengamen disana juga terdapat parkiran sepeda yang ada disekitar alun-alun dan kita bisa melakukan pembelajaan di swalayan dan mal- mal yang berada disana. Disana banyak ribuah pengunjung untuk pergi ke alun- alun. Dan disana terdapat beberapa temapat untuk beristirahat dan untuk bersantai dengan keluarga dan teman-teman. Dan disana juga terdapat masjid agung dan kantor pos.

Radar Malang
Di radar malang terdapat beberapa karyawan dan di radar juga kita bisa melihat infomasi dengan mengetahui tentang pembuatan atau pencetakan Koran, dan majalah dinding. Di radar malang sangat nyaman suasananya meskipun tempatnya sangat terpencil dan sangat bagus dibuat melakukan informasi dan membuat berita. Dan di radar malang kita diterangkan tentang materi tentang berita-berita dan informasi-informasi yang berhubungan dengan radar malang. Dengan begitu kita bisa mengetahui bagaimana cara membuat berita yang bagus untuk di sebar luaskan kepada masyarakat.


Malang Pos
Malang Post adalah koran lokal malang yang mulai terbit pada tanggal 1 Agustus 1998 Sejak pertama terbit, koran ini menempatkan diri sebagai koran dengan muatan lokal yang lebih banyak. Malang Post memuat berita lokal Malang Raya (yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu) sebagai sajian utama. Saat ini redaksi dipimpin oleh Husnun N. Djuraid. Berita yang ditampilkan di antaranya adalah politik lokal, masalah sosial, pendidikan, dan olahraga. Berita olah raga mendapat porsi yang cukup besar, terutama soal Arema dan Persema, dua tim sepak bola asal Malang yang berada di Liga Super Indonesia. Saat ini Malang Post terbit 16 halaman dengan sirkulasi di Malang Raya dan sebagian wilayah Jawa Timur. Malang Post adalah anak perusahaan Jawa Pos yang terbit bersamaan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan untuk penerbitan pers.
Malang Post (6/8) telah memuat berita tentang kegiatan Sharing keliling 2011 di Malang dalam artikel “Ajak Peserta Menulis Kreatif” yang merupakan kegiatan pertama di Bulan Ramadan. Dalam artikel ini, dipaparkan rangkaian acara yang sedang diadakan oleh Tim Sharing Keliling dari salingsilang.com dan internetsehat sebagai kegiatan Roadshow ke-14 kota. Kegiatan di Malang ini bekerjsama dengan Blogger Ngalam dan bertempat di STIE Malangkucecwara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar